Sebelum Ramadhan, aku berdosa!
Semasa Ramadhan, aku berdosa juga!
Selepas Ramadhan, dok tahu lagi nasib aku...
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ
طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ
تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ
وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ
الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ
مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى
مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar
kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka, barang
siapa di antara kalian sakit atau berada dalam perjalanan (lalu
berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya,
(jika mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (yaitu) memberi makan
seorang miskin. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan
hati, itulah yang lebih baik baginya. Berpuasa lebih baik bagi kalian
jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an
sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu,
barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa yang
sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa)
sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran
bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangan (bulan) itu dan
hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepada kalian supaya kalian bersyukur.” [Al-Baqarah: 183-185]
Banyok berdooh rasanya, dosa-dosa hok aku buat. Tiap kali wat dose gak, istighfar akan menyusul. Nyesal pah sudoh. "Tobat aku xmboh wat doh!." Tapi last-last wat jugok, yang akhirnya akan disusuli dengan astaghfirullahal'azim....
Bulan pose ni lah bulan nok cuci hati kite. Duk saje kat masjid pun sambil tgk orang ngaji, sejuk doh hati... Mayang teraweh belakang tahfiz pun, senang jugok hati. Napok dok, ade sinar bulan Ramadhan ni? Memang bulan ni bulan rahmat, bulan ibadat, bulan untuk semua hamba Allah berlumba-lumba membuat pahala. Sejak disyariatkan puasa ni lah, kita umat Islam beruntung.. Bulan Ramadhan nilah bulan menyatukan keluarga, meredakan kemarahan, menghalang kita dari wat maksiat.
Bayangkan kalau hari biasa di luar Ramadhan, kita mungkin biasa jer wat dosa. Dok rase ssaloh sikit habuk. Bile dalam bulan Ramadhan, punyalah sungguh nok jaga pahala puasa, kita akan buat abih gheng untuk halang diri dari wat maksiat. Alhamdulillah. Mung-mung kat luor nung ase rase gitu gok? kalu dok terase gitu, baik gi cek hati tu...
4 tahun doh berpuase beraya dengan keluarga tanpa pikir apa-apa komitmen kehidupan bersama keluarge lain. Tapi tahun ni, pelik sikit. Ade 'orang' doh weh. Tapi dok leh kabor ah sining, kan cari glemer pulok, dang-dang pulok tubek kapel seminggu.. kah kah kah.tapi bukang kisoh kapel. Kite dok main kapel-kapel ning. Baik gi carik rahmat dan redha Allah lagi elok. Ni kan bulan pose. Ke guaner?
Ini kira 'hint' ah nok ghoyak aku dok available doh. Okey cukup pasal diri aku. Kita cakap pasal Ramadhan. Ingat, puase ni memang 'heaven-class' punye strategi untuk lawan nafsu dan syaitan. Kelas syurga beb, bukan kelas dunia! Messi je pemain bola world-class, kelas dunia, tapi muslim mukmin kelas-syurga beb, mana buleh lawan, ye dok? Bakpe, aku kate puase ni kelas-syurga? Mu baca molek sabda Nabi junjungan kita ni (selawat ke atas nabi):
Dalam riwayat Al-Bukhâry dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ
أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَسْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ
قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ امْرُؤٌ صَائِمٌ
“… dan puasa adalah tameng(perisai). Bila salah seorang dari kalian berada
pada hari puasa, janganlah ia berbuat sia-sia dan janganlah ia banyak
mendebat. Kalau orang lain mencercanya atau memusuhinya, hendaknya ia
berkata, ‘Saya sedang berpuasa.’.”
Juga dalam hadits Jâbir, ‘Utsman bin Abil ‘Âsh, dan Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu riwayat Imam Ahmad dan selainnya, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“Puasa merupakan tameng(perisai) terhadap neraka, seperti tameng salah seorang dari kalian pada peperangan.”
Dalam hadits ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ
فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ،
وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu
menikah, hendaklah ia menikah karena hal tersebut lebih menundukkan
pandangan dan lebih menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu,
hendaknya ia berpuasa karena sesungguhnya (puasa itu) adalah pemutus
syahwatnya.”
Dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudry radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ
إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ
سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Tidak seorang hamba pun yang berpuasa sehari di jalan Allah,
kecuali, karena (amalannya pada) hari itu, Allah akan menjauhkan
wajahnya dari neraka (sejauh perjalanan) selama tujuh puluh tahun.”
Dan banyok lagi hadith serta ayat Qur'am untuk kita paham dan hayati. Dok caye lagi yang kita skang ni sedang berjuang untuk mencapai 'heaven-class' mukmin? Kalu dok caye lagi memang aku dok tau ah nok kate mende lagi.
Ingatlah, hidup ni sementara, selagi ada ruang, isilah sampai penuh ruang tu, kalau ada peluang, ambiklah sampai xdok lagi peluang yang ada di depan mu....Tapi Allah sentiasa bagi peluang dan ruang sampai mu sendiri tak dapat menghitungnya, cuma yang tidak berakal menganggap peluang nya sudah tiada! -JPY
notakaki: Dalil al-quran/hadith dikupipes dari http://dzulqarnain.net/dalil-dalil-tentang-kewajiban-dan-keutamaan-puasa-ramadhan.html